TANAH
ABANG, JAKARTA - Bemo, kendaraan unik khas Indonesia yang konon sangat melekat
dengan sosok Dono ‘WARKOP DKI’ ini masih saja eksis ditengah modernisasi
transportasi ibukota Jakarta. Pak yakub, seorang ‘juragan’ bemo menjelaskan bemo
sendiri sudah ada sejak jaman Jepang. Sedangkan bemo-bemo yang dia naungi sudah
ada sejak tahun 1961. 50 tahun lebih terlewati, sang bemo masih tetap lancar
beroperasi. Pak yakub sendiri tidak setuju dengan modernisasi transportasi
tersebut.
“Untuk
masalah peremajaan kita jangan ngikutin negara-negara lainlah harus begini
harus begitu. Ini merupakan salah satu sejarah negara kita, peninggalan sejarah
Indonesia dari Jepang. Kalau bisa malah ada dana dari pemerintah untuk
merenovasi bemo seperti pada bodinya, begitu,” kata pak Yakub.
Bemo di
Jakarta dapat ditemui di sekitar kawasan Benhil, Grogol, Pasar rumput, dan Kota.
Masa ketahanan sparepart bemo sendiri maksimal hanya sampai setahun dan harus ganti.
Biaya setoran pun dipatok antara Rp.
40.000 – Rp. 50.000 sesuai dengan kondisi bemo. Pak Yakub berpesan bahwa bemo
sebisa mungkin jangan dihilangkan.
“Kalau bisa
ya tolonglah bemo ini jangan dihilangkan atau diganti, dilestarikan. Buat
peninggalan sejarah aja. Jadi, kalau orang asing datang ke Indonesia ini merasa
unik melihat bemo masih ada di Indonesia,” kata Pak Yakub berpesan kepada pemda
DKI Jakarta.
No comments:
Post a Comment